Spiritualitas* Menurut Albert Einstein
- Saya ingin memahami pemikiran Tuhan; selebihnya adalah soal detail
saja.
- Pengetahuan tanpa agama adalah pincang. Sedang agama tanpa
pengetahuan adalah buta.
- Agama saya terdiri dari seuntai kekaguman yang sederhana, terhadap
suatu kekuatan supra yang tak-terbatas - yang tertampak dalam rincian
yang dapat kita cerap menggunakan persepsi lemah dan remang kita.
- Semakin jauh kemajuan evolusi spiritual umat manusia, semakin pasti
bagi saya bahwa jalan menuju religiusitas sejati tak semata-mata
terletak pada ketakutan terhadap kehidupan, ketakutan terhadap
kematian, keyakinan yang membuta, namun suatu perjuangan mengikuti
kaidah-kaidah pengetahuan rasional.
- Setiap orang yang terlibat secara serius didalam pencarian
pengetahuan, menjadi yakin bahwasanya, ada suatu jiwa termanifestasikan
pada hukum Semesta raya - jiwa yang secara luas superior terhadap
jiwa-jiwa manusia, dan sesuatu dimana dihadapannya, kita beserta
kekuatan mutahir kita merasa sedemikian lemahnya.
- Rasa religius para ilmuwan berbentuk suatu kekaguman yang mempesona
pada keharmonisan hukum alam, yang menampakan suatu superioritas
kecerdasan, dibandingkan dengan seluruh sisitematika berpikir dan
bertindak dari umat manusia, dalam suatu refleksi signifikan yang tak
terbantahkan.
- Tiada cara logis untuk mengungkap hukum-hukum elemental. Yang ada
hanyalah cara intuitif, yang dibantu oleh suatu ketajaman rasa,
terhadap runtutan yang melandasi dibalik suatu penampakan.
- Batin intuitif adalah anugrah sakral dan pikiran rasional adalah
pelayan setianya. Kita telah membangun sebuah tatanan masyarakat yang
memulyakan pelayan dan melupakan anugrah.
- Sesuatu yang terindah yang kita alami adalah: pengalaman misterius
kita; Ia-lah sumber dari seni dan pengetahuan sejati.
- Kita mesti waspada untuk tidak menjadikan intelek sebagai Tuhan
kita; ia memang memiliki kekuatan, namun ia tak memiliki kepribadian.
- Barang siapa yang memfungsikan dirinya sebagai hakim dari Kebenaran
dan Pengetahuan, akan porak-poranda menjadi bahan tertawaan para
dewata.
- Bila mana jalan keluar terasa mudah, Tuhan-lah yang memberikan
jawaban.
- Tuhan tidak mempermainkan semesta seperti dadu.
- Tuhan sedemikian licinnya, namun Ia tak bermaksud jahat.
- Umat manusia adalah bahagian dari keseluran, apa yang kita sebut
dengan Semesta, bahagian yang terbatas dalam ruang dan waktu. Ia
mengalami diri-Nya sendiri, pikiran dan perasaan-Nya ibarat terlepas
dari yang lainnya - yang bersifat seperti khayalan optik - terhadap
Kesadaran-Nya. Khayalan ini, sesungguhnya adalah sejenis 'penjara',
yang mengekang kita dari nafsu-nafsu keingan pribadi dan dari beberapa
orang terdekat kesayangan kita. Tugas kita adalah membebaskan diri
dariu penjara ini, dengan cara memperluas lingkaran pengorbanan kita
hingga mencakup semua makhluk hidup dan seluruh alam dalam
keindahannya.
- Tiada sesuatupun yang memberi nilai manfaat pada kesehatan manusia
dan memberikan kesempatan hidup di muka Bumi ini, sebesar evolusi yang
diberikan oleh pola makan vegetaris.
- Manusia yang menjalani hidupnya secara tak bermanfaat bagi makhluk
lainnya, bukan saja tak beruntung akan tetapi hampir-hampir tak layak
bagi kehidupan.
- Perdamaian tidak dapat dijaga dengan Kekuatan. Ia hanya dapat
dicapai melalui saling pengertian.
- Hanya kehidupan bagi kehidupan lainnya sajalah yang bermanfaat.
- Pikiran manusia tak mampu untuk meraih Semesta. Kita ibarat seorang
anak yang memasuki perpustakaan raksasa. Dinding-dinding dan
langit-lagitnya tertutup rapat oleh buku-buku dalam berbagai bahasa
yang berbeda-beda. Si anak mengetahui bahwa pasti ada seseorang yang
menulis semua buku-buku itu. Walau ia tak mengetahui siapa dan
bagaimana caranya. Iapun tak mengerti bahasa yang digunakan dalam
penulisan buku-buku itu. Akan tetapi, si anak mencatat adanya suatu
rancangan baku dalam susunan buku-buku tersebut -- dalam urutannya yang
misterius yang tak ia pahami, kecuali melalui dugaan-dugaan picisan
saja.
- Yang terpenting adalah untuk tidak berhenti mempertanyakannya.
Keingin-tahuan memiliki alasannya sendiri untuk membangkitkan rasa
panasaran. Seseorang tak dapat membantu, kecuali hanya terpesona ketika
ia berkontemplasi terhadap misteri-misteri kekalan, terhadap kehidupan,
terhadap struktur realitas yang mengagumkan. Adalah cukup bila
seseorang mencoba melengkapi dirinya dengan secuil misteri setiap hari.
Tanpa kehilangan kekagumannya yang holistik.
- Apa yang saya saksikan di Alam adalah suatu struktur yang
mengagumkan yang hanya dapat kita pahami dengan tak-sempurna, dimana
seorang pemikir semestinya merasa sedemikian rendahnya. Tak ada yang
dapat dilakukan terhadap mistikisme, inilah ungkapan rasa religiusitas
yang murni.
- Emosi terhalus kita, dimana kita mampu merasakannya, adalah emosi
mistis. Disinilah tergelar bagian terkecil dari semua seni dan
pengetahuan sejati. Siapapun yang asing bagi perasaan ini, yang tak
lagi mampu merasakan ketakjuban, dan hidup dalam kondisi ketakutan,
sesungguhnya telah mati. Guna mengatahui sesuatu yang tak terselami
oleh kita benar-benar ada dan memanifestasikan dirinya sebagai
kebijaksanaan tertinggi dan keindahan yang paling bersinar, dimana
pengetahuan ini bentuk terkasarnya sekalipun merupakan suatu yang
membutuhkan intelektualitas cukup, perasaan ini adalah ... sentimen
riligius yang sesungguhnya. Dalam pengertian ini, hanya dalam pengetian
inilah, saya menempatkan diri saya dalam deretan manusia-manusia
religius besar.
- Masalah nyata bagi kita adalah hati dan batin manusia. Adalah lebih
mudah mengubah sifat plutonium dibandingkan dengan merubah sifat
ke-setan-an dalam diri manusia.
- Agama Sejati adalah kehidupan nyata, hidup dalam jiwa manusia,
hidup dalam kebajikan dan kebenaran bagi semua.
- Intelejensia memberi kejelasan kesaling-tergantungan antara
makna-makna dan jawaban akhir daripadanya. Akan tetapi, hanya dengan
memikirkannya saja, tak dapat memberikan kita rasa - tentang akhir
yang bersifat fundamental dan ultima. Guna memperjelas akhir
fundamental dan nilai-nilai serta mempercepat mereka dalam kehidupan
emosional individu, dengan persis tertampak oleh saya bahwa fungsi yang
paling penting dari agama bila ia berhasil membentuk kehidupan sosial
manusia.
*) Dikompilasi dari milis
|