Komentar: bibliografi atau pustaka barangkali hanya dipakai oleh penulis buku atau artikel di dalam majalah. Mengetik manuskrip yang isinya relatif mirip tentu akan menggunakan jenis pustaka acuan yang terulang. Memang bisa dilakukan dengan mudah dengan memakai perintah copy & paste. Kelemahan cara ini adalah bahwa kita harus mengurutkan kembali karena susunan bibliografi harus terurut abjad atau nomor...;-). Ada cara mudah untuk mengatasi "kejemuan" melakukan hal semacam ini, yaitu dengan memuat database bibliografi dengan program BibTeX. Silakan lihat screenshot berikut ini:
Gambar 1: Contoh tampilan LyX pada penulisan suatu artikel. Citasi dimasukkan dengan command ERT (Evil Red Text) \citep{poh92}.
Gambar 2: Pop-up menu untuk memasukkan dan memilih bibliographic style. Pada kotak pertama harus diisi database pustaka yang sudah dibuat (misalnya dengan program Pybliographer), sedangkan kotak kedua dapat dipilih style tampilan pustaka yang diinginkan, misalnya nature (untuk standard majalah Nature yang menggunakan numerical citation).
Gambar 2: Pop-up menu memasukkan database bibliografi pada program lyx-1.3 (lebih mudah tinggal klik...;-).
Gambar 4: Hasil keluaran PS/PDF setelah dikompile dengan LyX. Perhatikan posisi \citep{poh92} pada Gb. 1. Judul "Pustaka" ditambahkan sendiri oleh LyX/LaTeX sesuai bahasa yang didefinisikan (bahasa Indonesia)
Gambar 5: Seperti pada Gb. 2, di sini dipilih bibstyle kluwer (bibliografi untuk majalah terbitan Kluwer).
Gambar 6: Hasil keluaran PS/PDF (bahasa Inggris)
Gambar 7: Seperti pada Gb. 2, di sini dipilih bibstyle myrefs (ini bibstyle yang gue turunkan sendiri dari master bibstyle [natural science bibliography, natbib]). Beberapa majalah geofisik menggunakan natbib sebagai acuan bibstyle.
Gambar 8: Hasil keluaran PS/PDF (bahasa Jerman)
Gambar 9: Tampilan program Pybliographic, Open Source juga lho...