I Wayan Warmada
Lab. Geokomputasi, Jurusan Teknik Geologi, FT UGM
Saat ini komputer bukan hanya sekadar alat bantu, tapi alat utama untuk melakukan aktivitas pengolahan dan visualisasi data geologi, baik dari penyimpanan, pengolahan dan penggunaan ulang suatu data. Dalam dunia kartografi (khususnya peta geologi) peta digital menjadi peta standard untuk penyimpanan data, karena tidak membutuhkan biaya yang besar untuk menyimpan dan mengelolanya. Di samping diperlukan waktu ekstra jika disimpan dalam format hardcopy.
Pada proses pengolahan data, komputer memberikan jaminan akurasi dan kecepatan. Tidak dibutuhkan waktu berhari-hari untuk menggambar suatu peta atau mengolah suatu data. Kesalahan rambatan dan kesalahan akibat manusia dapat dikurangi atau dihindari. Pada tulisan ini akan dibahas seberapa jauh pemanfaatan komputer untuk mendukung pekerjaan geologi.
Dalam ilmu kebumian, komputer sudah bukan merupakan barang yang asing. Pemrosesan data geologi (perhitungan, modeling, dan visualisasi) akan menjadi cepat jika dilakukan dengan komputer. Saat ini komputer untuk pengolahan data geologi dapat dijumpai mulai dari komputer pribadi sampai komputer setingkat mainframe bahkan jika tidak punya uang yang cukup bisa dengan komputer cluster. Komputer cluster banyak dipakai untuk menggantikan superkomputer, karena dari segi harga superkomputer sangat mahal. Dalam dunia ilmu kebumian, komputer cluster dapat digunakan untuk menyimpan dan mengolah data yang besar dan cepat misalnya untuk aplikasi GIS atau pengolahan citra.
Beberapa masalah geologi yang dapat dilakukan dengan kemputer adalah sebagai berikut:
Dengan adanya notebook atau laptop pengambilan data dan pemetaan langsung di lapangan dapat dilakukan, baik dari pemetaan peta dasar sampai pemetaan geologi detail. Keunggulan pemetaan yang dibantu dengan komputer antara lain, akurasi pengeplotan menjadi lebih tepat apalagi jika dibantu dengan GPS. Pengeplotan data koordinat dapat dilakukan secara otomatis sehingga tidak diperlukan waktu tambahan untuk memindahkan data lapangan ke atas kertas atau komputer pribadi. Data tambahan di luar peta geologi dapat di simpan sesuai dengan program yang digunakan (lebih baik dalam format ASCII).
Proses penyimpanan dan manajemen data menjadi hal yang penting ketika kita akan memakai kembali atau membuat database dari data yang telah diambil. Data yang disimpan dalam format hardcopy akan membutuhkan waktu yang cukup banyak jika akan digunakan kembali untuk membuat suatu analisis, misalnya dibutuhkan waktu untuk mendigitize dan memasukkan data ulang. Ini suatu pekerjaan yang tidak efisien. Data yang disimpan dalam format digital dapat dikelola sesuai keinginan kita, apakah dengan klasifikasi data, penambahan data atau menghapus data yang sudah tidak valid.
Data digital dapat diolah dan dimanipulasi sesuai dengan pendekatan metode yang digunakan. Penerapan metode terntentu untuk suatu data harus mempertimbangkan 2 hal, yaitu prinsip dari metode yang digunakan dan proses pengambilan data. Kadang kala suatu metode menjadi tidak tepat kalau digunakan untuk menganalisis data tertentu yang pengambilannya tidak mendasarkan prinsip pada metode yang digunakan. Sebagai contoh, pada pembuatan peta kontur yang dikenal ada 2 macam tipe penggridan (tiangulasi dan grid). Pada data yang tersebar sangat acak atau terkonsentrasi akan menghasilkan peta kontur yang tidak representatif jika dilakukan dengan grid, tapi akan lebih baik jika dilakukan dengan metode triangulasi. Begitu juga dalam metode grid yang paling tidak ada 5 macam metode grid. Kesalahan pemilihan metode akan menghasilkan visualisasi yang tidak representatif.
Terdapat banyak sekali metode analisis data yang dapat dipakai untuk geologi, tergantung bidang. Sebagai contoh untuk bidang petrologi dikenal ada beberapa macam program normatif, misalnya CIPW untuk analisis normatif batuan beku, lpnorm yang menggunakan prinsip Linear Programming dapat dipakai untuk semua jenis batuan, sednorm untuk batuan sedimen yang menggunakan prinsip kedewasaan mineral (urutan perhitungan berdasarkan kekuatan mineral), moduscalc yang menggunakan prinsip Niggli molekular(?), dan mesonorm untuk menghitung normatif batuan metamorf (metamorf tingkat tinggi).
Penampilan/visualisasi data dapat berupa teks dan grafik. Saat ini banyak sekali program untuk pemrosesan teks dan grafik yang tersedia secara bebas di internet (lihat tabel 1). Bagaimana memilih program yang tepat? Di samping melihat metode yang disediakan oleh program, format data yang digunakan oleh suatu program dapat dijadikan bahan pertimbangan lain. Ada 2 macam format penyimpanan data yang dapat dihasilkan oleh suatu program, yaitu text (ASCII) dan biner. Pemilihan format data perlu mempertimbangkan jangka waktu, interoperabilitas program. Format data biner biasanya hanya dapat dibaca oleh program yang digunakan dan biasanya tidak berlaku surut ke belakang, maksudnya file biner yang dihasilkan program versi baru tidak bisa secara pasti dibaca oleh program versi sebelumnya. Format data ASCII atau text merupakan pilihan yang tepat untuk menyimpan data, karena tidak dibatasi oleh waktu dan jenis program. Semua program dapat membaca data dalam format ASCII.
Apakah komputer hanya sekadar alat bantu? Tentu pertanyaan ini bisa dibalik, apakah kita akan memasrahkan semua pekerjaan pemrosesan data dengan komputer? Jawabannya, tentu tidak (kata sebuah iklan...). Tanpa mengenal prinsip yang digunakan oleh suatu program dalam memproses data akan sulit menyatakan apakah hasil pengolahan data akurat dan layak diinterpretasi atau tidak. Pengenalan metode pengolahan data menjadi hal yang penting ketika kita akan memilih program apa yang cocok untuk data apa. Jadi pengetahuan komputer untuk geologi bukan sekadar bagaimana menggunakan sebuah program, tapi lebih dari itu yaitu pengenalan bagaimana prinsip pemrosesan data pada program yang digunakan.
Banyak sekali kesalahan interpretasi terjadi karena pemilihan metode yang digunakan pada data yang tidak tepat. Pengenalan tentang metode analisis menjadi dasar pada proses pengambilan dan pengolahan data. Jadi mempelajari komputer untuk geologi bukan sekadar bisa menggunakan komputer, tapi mengerti dan memahami prinsip pengolahan data. Dalam organisasi komputer dikenal ada istilah operator, programer, programer analist dan pakar. Kalau kita hanya tahu menggunakan program, menempatkan diri kita pada seorang operator. Padahal seorang ahli mestinya menempati posisi sebagai pakar, sedangkan untuk menjadi pakar dalam organisasi komputer, pemahaman mengenai metode numerik/geologi numerik menjadi dasar utama.
Saat ini perkembangan program-program berbasis open sources sangat cepat, bahkan boleh dikatakan lebih cepat dibandingkan program proprietary. Yang dimaksud program open sources adalah program-program aplikasi yang disediakan source codenya, yang oleh pengguna bisa diedit, dimodifikasi untuk keperluan tertentu. Program-program ini tersedia secara bebas di internet. Source code program aplikasi untuk ilmu kebumian dapat didownload dari situsnya International Association of Mathematical Geology (http://www.iamg.org/) atau ada beberapa situs internet yang dapat dilihat melalui http://warmada.dhs.org/. Macam-macam program open sources yang dapat digunakan untuk pengolahan data geologi dapat dilihat pada tabel 1.
Macam analisis | Program (berlisensi GPL) | Keterangan |
Sistem Operasi | Linux, FreeBSD dan Solaris | Sistem operasi standard Unix yang bisa dijalankan pada Komputer pribadi (PC) |
Analisis numerik/geostatistik | Root, Scilab, R-stat, Gstat dan Uncert | Program ini dibutuhkan kalau kita ingin menganalisis data yang agak komplek, mis. Cluster Analysis |
Grafik dan manipulasi gambar/foto | GIMP, ImageMagick, Gnuplot, Grace dan Scigraphica | Mengolah foto dan grafik plot |
Pemrosesan data (spreadsheet) | OpenOffice Calc, Gnumeric, Siag, KSpread, Xxl | Uraian bisa dilihat di majalah InfoLINUX No.2 (2001) |
Menggambar peta 2 dimensi | GMT, Xfig, Tgif dan QCad | Alat gambar berbasis vektor |
Pengkonturan dan menggambar 3 dimensi | GMT, Gri, Geotouch dan Uncert | Menggrid dan menggambar garis kontur |
GIS untuk geologi | GRASS dan Geotouch | Membuat GIS baik dari data raster maupun vektor; Postgres (database) |
Dokumentasi | LaTeX, KLyX/LyX dan TeXmacs | Pemrosesan teks berbasis TeX |
This document was generated using the LaTeX2HTML translator Version 99.2beta8 (1.43)
Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996,
Nikos Drakos,
Computer Based Learning Unit, University of Leeds.
Copyright © 1997, 1998, 1999,
Ross Moore,
Mathematics Department, Macquarie University, Sydney.
The command line arguments were:
latex2html -no_subdir -split 0 -show_section_numbers /tmp/lyx_tmpdir15150QDiHey/lyx_tmpbuf151501m6DBM/introduce.tex
The translation was initiated by I Wayan Warmada on 2001-03-17